Rabu, 06 Januari 2021

KARYA ILMIAH MUSIK DAN LAGU DAERAH SUNDA

KARYA ILMIAH

MUSIK DAN LAGU DAERAH SUNDA

 

 






 

 

OLEH :

TRIANISA MAYANGSARI

(11520060)

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2020/2021




i


KATA PENGANTAR

 

   Puji dan syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan  Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat enyusun tulisan ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam tulisan ilmiah ini saya akan membahas mengenai musik dan lagu daerah Sunda.

 Tulisan ilmiah ini dibuat dengan berbagai sumber informasi untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tulisan ilmiah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber informasi yang telah membantu saya dalam menyusun tulisan ilmiah ini.

   Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tulisan ilmiah ini. Dimohon kemaklumannya, semoga tulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

 

 

 

 

 

 

 

Tangerang Selatan, 6 Januari 2021

 

 

 

Trianisa Mayangsari





ii


DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I    PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1  Latar Belakang................................................................................ 1

1.2  Rumusan Masalah........................................................................... 2

1.3  Tujuan Penulisan............................................................................. 2

1.4  Manfaat Penulisan........................................................................... 2

BAB II   PEMBAHASAN..................................................................................... 3

2.1  Pengerian Musik dan Lagu Daerah ...................................................... 3

2.2  Ciri-Ciri Umum Musik dan Lagu Daerah.............................................. 4

2.3  Alat Instrumen Musik Daerah Sunda.................................................... 5

2.4  Musik Dan Lagu Daerah Sunda............................................................... 10

2.5  Makna-makna dari Musik dan Lagu Daerah Sunda................................. 11

BAB III  PENUTUP............................................................................................. 27

1.1.   Kesimpulan............................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 27


 



iii


BAB I

PENDAHULUAN

 

Lagu merupakan komposisi seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua, bertiga atau dalam beramai-ramai.

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dinamika dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.

Jadi, musik adalah bunyi-bunyian yang tidak memiliki nyanyian dan hanya berirama, sedangkan lagu adalah bunyi irama yang memiliki nyanyian.

1.1       Latar Belakang

Musik dan lagu telah lama ada dan berkembang di Indonesia sejak jaman dahulu yang diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan secara turun-temurun menjadi warisan bagi kebudayaan Indonesia hingga masa yang akan datang nanti. Proses turun-temurun inilah yang membuat musik dan lagu di Indonesia menjadi hidup dan berkembang hingga terdapat banyak ragam jenis dan fariasi dari lagu dan musik itu. Musik dan lagu yang diturunkan nenek moyang inilah yang saat ini disebut sebagai musik dan lagu tradisional daerah, karena merupakan hasil karya dari nenek moyang berbeda yang ada di setiap daerah Indonesia.

Karena Indonesia memiliki daerah yang begitu banyak ( Maluku, Papua, Sunda, Jawa, Riau, Mentawai, Bali, dan masih banyak lagi ), musik dan lagu daerah pun jadi banyak pula. Apalagi biasanya setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam seni musik dan lagu, ditambah biasanya masing-masing daerah memiliki lebih dari satu musik dan lagu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional merupakan kekayaan dan ciri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.




1



Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada umumnya, musik daerah di Indonesia masih sederhana dan kental dengan unsur-unsur kedaerahannya.


1.2       Rumusan Masalah

1.2.1.      Apa Pengerian Musik dan Lagu Daerah?

1.2.2.      Apa Saja Ciri-Ciri Umum Musik dan Lagu Daerah?

1.2.3.      Apa Saja Alat Instrumen Musik Daerah Sunda?

1.2.4.      Apa Saja Musik Dan Lagu Daerah Sunda?

1.2.5.      Apa Saja Makna-makna dari Musik dan Lagu Daerah Sunda?

 

1.3       Tujan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1.      Untuk mengetahui pengertian lagu daerah.

1.3.2.      Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri umum musik dan lagu daerah.

1.3.3.      Untuk mengetahui apa saja alat instrumen musik daerah Sunda.

1.3.4.      Untuk mengetahui apa saja musik dan lagu daerah Sunda.

1.3.5.      Untuk mengetahui makna-makna dari musik dan lagu daerah Sunda.

 

1.4        Manfaat Penulisan

Memperoleh banyak ilmu, pengetahuan, dan wawasan baru mengenai musik dan lagu tradisional daerah khususnya yang ada di daerah kawasan Sunda agar para generasi mendatang lebih mengenal dan memahami makna yang ada di setiap karya serta tertarik dengan musik dan lagu daerahnya.


 


2


BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1.   Pengertian Musik dan Lagu Daerah

Lagu daerah atau musik kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku. Hal itu dikarenakan lagu daerah dibuat berdasarkan gaya, tradisi, serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya.

Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keragaman alat musiknya. [9]Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali.

Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.





3

 

2.2.  Ciri-Ciri Umum Musik dan Lagu Daerah

Setiap lagu daerah memiliki karakter serta ciri-ciri yang beragam. Selain bahasanya yang berbeda-beda, jenis musik yang dimainkan rata-rata juga memiliki perbedaan. Namun, umumnya lagu daerah di Indonesia memiliki ciri-ciri seperti berikut :

·         Lagu daerah biasanya menceritakan keadaan lingkungan sekitar atau budaya masyarakat setempat dan dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

·         Jarang diketahui pengarangnya.

·         Nyanyiannya menggunakan bahasa daerah masing-masing.

·         Memiliki pesan dan mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.

·         Biasanya seseorang yang berasal dari daerah lain akan mengalami kesulitan saat menyanyikannya karena kurangnya penguasaan bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.

·         Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.

·         Memiliki sifat yang sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak memerlukan pengetahuan musik yang cukup mendalam.

Sedangkan musik hanya memiliki ciri umum sebagai berikut :

·         Memiliki susunan melogi yang sederhana.

·         Hanya terdapat beberapa versi saja.

·         Tidak diketahui penulis atau penciptanya.

·         Diwariskan turun-temurun.

Berikut ini adalah ciri-ciri musik dan lagu Sunda :

·         Memiliki ritme nyanyian cengkok mendayu-dayu.

·         Tempo lagu antara lambat dan sedang.

·         Menggunakan tangga nada Pentatonis.

·         Biasanya diiringi alat musik seperti suling bambu, angklung, atatu gendang.





4

 

2.3.  Alat Instrumen Musik Daerah Sunda

Saat ini Sunda setidaknya telah memiliki 10 lebih alat musik yang mulai populer di kalangan generasi muda khususnya sukabumi, berikut adalah alat musiknya :

1)      Angklung



Angklung ini merupakan ikon budaya tradisional kebanggaan Jawa Barat. Alat musik yang dimainkan dengan cara digoyang ini sudah dikenal masyarakat Internasional. Bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan angklung sebagai alat musik asli Indonesia.

2)      Calung



Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan purwarupa dari angklung. Apabila angklung dimainkan dengan cara digoyang, maka Calung dimainkan dengan cara dipukul batang bambu yang tersusun sesuai laras nada. Alat musik ini dibuat dari bambu hitam (awi wulung) namun ada beberapa yang dibuat juga dari bambu putih (awi temen).





5

 

3)      Suling Bambu Sunda



Suling merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup. Hampir semua daerah di Indonesia ini memiliki alat musik Suling. Namun demikian masing-masing daerah memiliki ciri khas dan nama tersendiri. Pembeda Suling Sunda dengan daerah lain adalah bentuk juga bunyi dan alunan nada yang dihasilkan, merdu, melengking, dan mendayu-dayu.

4)      Karinding



Pada awalnya, Karinding adalah alat yang digunakan para karuhun (leluhur) untuk mengusir hama di sawah, karena alat yang dibuat dari bambu dan pelepah kawung (aren) ini mengeluarkan bunyi khas. Selain itu, Karinding juga digunakan sebagai pengiring pembacaan rajah atau doa. Namun, kemudian digunakan kaum lelaki kala itu untuk memikat hati wanita yang disukai. Karinding dimainkan dengan menempelkan ruas tengahnya di depan mulut yang agak terbuka, lalu memukul atau menyentir ujung ruas paling kanan karinding dengan satu jari hingga “jarum senar” bergetar secara intens. Dari getaran itulah dihasilkan suara yang akan diresonansi oleh mulut. Sehingga suara yang dikeluarkan akan tergantung dari rongga mulut, nafas, dan lidah pemainnya. Pada perkembangannya Karinding tidak hanya digunakan untuk bersawah, para karuhun memainkan alat musik tiup ini dalam ritual atau upacara adat.




6



5)      Celempung



Alat musik ini dibuat dari bambu gombong, dilengkapi senar dari sembilu bambu. Dimainkan dengan cara dipukul dan membuka tutup ruas bagian atas. uniknya suara yang dihasilkan Celempung bisa menyerupai suara gendang dan suara gong dengan memainkan tangan yang menutup ruas bagian atas.

6)      Arumba



Arumba bukanlah sebuah alat musik, tetapi perpaduan beberapa alat musik terbuat dari bambu seperti Angklung, Calung dan Gambang Sunda. Arumba yang merupakan kepanjangan dari Alunan Rumpun Bambu (The Rhythm of Bamboos) dikembangkan oleh Udjo Ngalagena pada 1971. Alat musik yang dibuat Arumba berasal dari bambu beukuran kecil hingga besar. Uniknya alunan Arumba ini dapat dinikmati dan ditampilkan dari berbagai jenis musik dari musik tradisional, klasik, bahkan cha-cha dan atin.

7)      Toleat



Toleat merupakan alat musik tiup dari Kabupaten Subang, Jawa Barat, bentuknya menyerupai suling namun memiliki suara unik yang dihasilkan dari geskan lembar tipis bambu pada bagian peniupnya, suara Toleat menyerupai saxophone. Toleat dipopulerkan oleh Mang Parman seniman Subang sekitar 1980.




7



8)      Kohkol



Kohkol awalnya hanyalah alat komunikasi atau penyampai pesan, dibunyikan dengan cara dipukul, variasi dan keahlian memukul kentongan dapat menibulkan suara harmonis bahkan terkesan magis. Variasi dari suara Kohkol adalah renteng, yaitu beberapa buah Kohkol disusun hingga membuat tangga nada, dimainkan dengan dua tangan.

9)      Goong tiup



Meski bernama Goong (gong) suara yang dihasilkan Goong Tiup, tidak seperti gong dari logam, Goong Tiup mirip suara dengungan menggema atau terompet pemanggil hewan ternak milik bangsa Eropa. Alat musik ini terbuat dari batang bambu utuh berukuran sedang sepanjang kurang lebih 1.5 hingga dua meter. Goong Tiup dimainkan dengan menghembuskan nafas melalui ujung bambu yang lebih kecil, tidak memiliki nada namun dapat memberi efek suara berkesan magis. Alat serupa dimiliki Suku Aborigin di Australia, bedanya mereka membuatnya dari batang kayu yang dilubangi.





8

 

10)  Bangbaraan



Batang bambu sepanjang kurang lebih 50 cm yang dicoak pada kedua sisinya hingga menyerupai huruf "U". Dimainkan dengan dipukul, hingga getaran bambu akan berdengaung menyerupai dengungan sayap bangbara (kumbang hitam). Alat musik ini kerap digunakan dalam pertunjukan musik etnik atau musik pengiring pertunjukan drama karena keunikan efek suaranya

 

11)  Cacaian



Dinamakan Cacaian karena efek suaranya mirip gemiricik air. Alat musik ini terbuat dari batang bambu sepanjang kurang lebih 1.20 cm yang dibuang ruasnya, lalu diberi pasak yang dipasang spiral dan diisi biji kacang atau gotri. Cara memainkannya dengan menbolak-balikan bagian atas dan bawahnya.





9

 

2.4.  Musik Dan Lagu Daerah Sunda

Seperti yang kita ketahui, Jawa Barat apalagi daerah Sunda memiliki banyak lagu-lagu tradisional daerah. Seperti Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali yang sudah lumayan dikenali oleh orang-orang luar Sunda /Jawa Barat. Namun selain yang disebutkan barusan, sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu sunda yang jarang diketahui. Berikut adalah lagu-lagu tradisional  daerah sunda :

1)      Cing Cangkeling

2)      Bubuy Bulan

3)      Tokecang

4)      Sapu Nyere Pegat Simpay

5)      Manuk Dadali

6)      Kembang Jahe Laos

7)      Anjeun

8)      Peuyeum Bandung

9)      Mojang Priangan

10)  Bajing Luncat

11)  Warung Pojok

12)  Talak Tilu

13)  Panon Hideung

14)  Sabilulungan

15)  Karatangan Pahlawan

16)  Tanah Sunda

17)  Sumedang Tandang

18)  Nenun

19)  Sasalimpetan

20)  Pim Pom Pilem





10

 

2.5.   Makna-makna dari Musik dan Lagu Daerah Sunda

Berikut adalah makna-makna dari lagu-lagu daerah sunda yang telah disebutkan di atas :

1)      Cing Cangkeling

Cing Cangkeling adalah sejenis lagu permainan Sunda yang biasanya dilakukan oleh anak-anak untuk berhitung sebelum permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.

Kleung dengklek buah kopi raranggeuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos kakolong bapak satar buleneng

Kleung dengklek buah kopi raranggeuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos kakolong bapak satar buleneng

Pat lapat pat lapat katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak

 

Lagu ini seperti menggambarkan perasaan atau isi hati manusia yang diibaratkan dengan seekor burung yang beterbangan kesana dan kemari. Seperti layaknya burung, hati manusia juga penuh dengan kegoyahan dan berpindah-pindah.

Hati yang baik adalah hati yang tenang, tetap, dan tidak gampang goyah atau teguh pendirian. Dengan hati yang seperti itu, tentu akan menumbuhkan kedamaian serta menuntun si pemilik hati di atas jalan yang benar.





11

 

2)      Bubuy Bulan

Bubuy Bulan merupakan salah satu lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan oleh Benny Corda dengan menggunakan Bahasa Sunda. Lagu ini sangat familiar di kalangan masyarakat Sunda, yang bahkan sering diajarkan di sekolah-sekolah dasar hingga menengah atas.

Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray béntang
Panon poé
Panon poé disasaté

Unggal bulan
Unggal bulan abdi téang
Unggal poé
Unggal poé ogé hadé

Situ Ciburuy
laukna hésé dipancing
Nyérédét haté
Ningali ngeplak caina

Duh éta saha
Nu ngalangkung unggal énjing
Nyérédét haté
Ningali sorot socana

Bubuy Bulan merupakan lagu percintaan yang menceritakan tentang seseorang yang sedang merindu kekasihnya yang berada di tempat yang jauh. Ia selalu berharap agar kekasihnya dapat pulang dan menemuinya sesering mungkin untuk mengobati kerinduannya.

Namun kerinduannya itu semakin bertambah ketika ia seringkali melihat seseorang melewati depan rumahnya setiap pagi, dan orang tersebut seperti mengingatkannya kepada kekasihnya karena memiliki sorot mata yang mirip.





12

 

3)      Tokecang

Tokecang (Tokécang) adalah salah satu lagu daerah Jawa Barat yang juga sangat populer di kalangan masyarakat Sunda, bahkan juga terkenal di luar lingkup masyarakat Sunda. Lagu ini juga sempat beberapa kali diaransemen dengan musik pop sehingga lebih mudah diterima di masyarakat secara luas. Tokecang juga tergolong salah satu lagu daerah yang paling terkenal di Indonesia yang bahkan sempat dijadikan sebagai soundtrack dalam sinetron anak-anak di televisi. Banyak orang menyukai lagu ini, dari anak-anak hingga dewasa, karena memiliki irama yang riang, bertempo cepat, dan dengan lirik lagu yang jenaka.

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong

Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong

Dalam tradisinya, Tokecang tergolong dalam jenis lagu permainan, biasanya dinyanyikan oleh anak-anak dengan berpasang-pasangan, saling berhadapan, dan saling berpegangan tangan. Ketika tengah menyanyikan lagu ini, pasangan tadi kemudian berbalik sembari memutarkan tangannya sehingga jadi saling membelakangi.

Biasanya, permainan ini dilakukan ketika sedang menunggu sesuatu, baik dalam bentuk benda maupun manusia. Tujuannya untuk menghilangkan rasa bosan karena menunggu terlalu lama, sehingga mengisi waktu dengan hiburan.





13

 

4)      Sapu Nyere Pegat Simpay

Sapu Nyere Pegat Simpay tergolong dalam lagu wajib atau lagu daerah dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang penyiar sekaligus pencipta lagu dari Bandung. 

Ririungan urang karumpul,
Meungpeung deukeut hayu urang sosonoan,
Macangkrama bari ngawadul,
Urang silih tempas, silih aledan…

Moal lila jeung babaturan,
Hiji wanci anu geus ditangtukeun,
Bakal pisah bakal pajauh,
Bakal mopohokeun katineung urang…

Sapu nyere pegat simpay, bakal kasorang, (Paribasa)
Takdir ti Gusti Hyang Widi, pasti kalakon…

Urang rek papisah,
Urang rek pajauh,
Meungpeung deukut,
Hayu urang sosonoan.

5)      Manuk Dadali

Manuk Dadali masih dikategorikan sebagai lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat, yang juga diciptakan oleh Sambas Mangundikarta. Manuk Dadali yang artinya Burung Garuda, sudah tampak jelas bahwa lagu ini sangat bernafaskan nasionalisme yang melukiskan keperkasaan burung garuda sebagai lambang dari kejayaan Indonesia.





14

 

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun

Manuk Dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk Dadali pangkakon carana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Manuk Dadali artinya burung Garuda. Lagu ini juga bernafaskan nasioalisme, dengan melukiskan keperkasaan burung garuda dengan lambang dari kejayaan Indonesia. Lagu ini sampai sekarang populer di Jawa Barat, terutama dalam siaran radio RRI.

6)      Kembang Jahe Laos

Untuk lagu Kembang Jahe Laos saya hanya dapat menemukan lirik lagunya saja dan belum bisa menemukan maknanya.

Kembang jahe laos oli tuku larang larang
Kembang jahe laos oli tuku larang larang
Larang larang sepirane asal rujuk wong tuwane

Kembang cicilingkong kembu cilik wadah bangkong
Kembang cicilingkong kembu cilik wadah bangkong
Lagi cilik dibopong-bopong barang gede digawa uwong

Kembang kembang palem tengahe kembang melati
Kembang kembang palem tengahe kembang melati
Yen gelem ngomonga gelem aja gawe lara ati





15

 

7)      Anjeun

Untuk lagu Anjeun juga saya belum bisa menemukan makna yang terkandung dan hanya bisa mendapatkan liriknya saja.

Teu aya deui, nu mikancinta iwal anjeun
Teu aya deui, nu mikamelang iwal anjeun
Pangnyaahna sadunya, pangbageurna sadunya iwal anjeun
Anu heman tur daria, anu jangji satia ngan ukur anjeun

Duh aduh aduh aduh
Hate bagja bisa papanggih jeung anjeun
Duh aduh aduh aduh
Hate reugreug aya sagigireun anjeun

Ngan saeutik hanjakalna
Lamun tepang osok ngajak rurusuhan
Dasar kudu kanyahoan
Horeng anjeun geus rimbitan

Teu aya deui nu jadi pikir iwal anjeun
Teu aya deui nu kagundamkeun iwal anjeun
Inggis beunang ku batur
Inggis bogoh ka batur, iwal anjeun

Unggal peuting babacaan
Mapatkeun pelet asihan husus keur anjeun
Duh aduh aduh aduh
Kurang dahar, kurang sare mikir anjeun
Duh aduh aduh aduh
Hayang deukeut, hayang geugeut…Ngan jeung anjeun

Dasar kudu kanyahoan
Ngirim surat salah ngasupkeun eusina
Gurat sial jeung cilaka
Putus ka ditu ka dieu.






16

 

8)      Peuyeum Bandung

Peuyeum Bandung merupakan sebuah judul lagu yang menceritakan kemasyhuran peuyeum sebagai makanan khas Bandung yang terkenal karena kenikmatannya. Lagu ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta dan dipopulerkan oleh Nining Maida, seorang penyanyi pop-Sunda tahun 1980-an.

Dimana-mana
Di kampung di kota
Tos kakoncara
Ku nikmat rasana
Sampeu asalna
Teu direka-reka
Naon namina
Duh matak kabita

Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Ku sadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih

Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Henteu sambarangan
"

Berbicara soal peuyeum Bandung, peuyeum merupakan makanan khas Bandung yang sangat terkenal dan menjadi salah satu makanan yang banyak diburu oleh para wisatawan. Kalau dalam Bahasa Indonesia, peuyeum biasa disebut sampe atau tapai (tape).

Dalam pembuatannya, peuyeum dibuat dari olahan singkong yang direbus, lalu diberi ragi, dan dibiarkan selama beberapa hari. Karena ke-khas-an makanan ini, seorang seniman, Sambas Mangundikarta, sampai menciptakan sebuah lagu yang diberi judul Peuyeum Bandung.






17

 

9)      Mojang Priangan

Dalam Basaha Indonesia, Mojang Priangan dapat diartikan “Gadis Priangan” atau “Gadis Bandung”. Ada dua nama yang dinisbatkan sebagai pencipta lagu ini, antara Iyar Wiarsih dan Nano Suratno, entah siapa yang sebenarnya menciptakan lagu ini.

Angkat ngagandeuang
Bangun taya karingrang
Nganggo sinjang dilamban
Mojang priangan …

Umat-imut lucu
Sura-seuri nyari
Larak-lirik keupat
Mojang Priangan …

Diraksukan kabaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Mojang priangan

Mojang anu donto
Matak sono nu nempo
Mun tepung sono ka
Mojang Priangan

Gareulis maranis
Disinjang lalenjang
Estu sono mun leumpang
Mojang Priangan …

Digigirna ge lenggik
Dihareupna ge sieup
Ditukangna lenjang
Mojang Priangan

Diraksukan kabaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Mojang priangan

 


18


Mojang anu donto
Matak sono nu nempo
Mun tepung sono ka
Mojang Priangan

Sebagaimana dengan judulnya, Mojang Priangan menceritakan tentang kecantikan gadis-gadis dari Kota Bandung. Diceritakan mulai dari caranya berjalan, berpakaian, tubuhnya yang ramping, senyumnya yang manis, dan sebagainya sebagai gambaran gadis pujaan para pria.

10)  Bajing Luncat

Bajing Luncat merupakan salah satu lagu daerah Jawa Barat ciptaan seorang komposer Sunda yang terkenal, Kosaman Djaja. Dalam Bahasa Indonesia, Bajing Luncat dapat diartikan dengan “Tupai Loncat”.

Bajing luncat, bajing luncat
Ka astana aduh

Abdi lepat narosan
Teu ti anggalna

Bajing luncat, bajing luncat
Ka astana ieuh

Abdi lepat narosan
Teu ti anggalna

Ku teu sangka salira bet
luas pisan

Teu hawatos
Ka nu kesel ngantos ngantos

Api api teu emut kana pasini
Pasini pakait ati
duh pakait ati

Lagu ini berkisah tentang seorang lelaki yang tengah kecewa karena wanita pujaan hatinya yang selama ini telah memegang janji, namun sebentar lagi akan bersanding dengan lelaki lain. Ia menyesal kenapa tidak dari dulu ia melamar wanita pujaannya tersebut. Ia juga kecewa karena wanita-nya tidak mau menunggunya, namun malah bersanding dengan lelaki lain.





19

 

11)  Warung Pojok

Warung Pojok merupakan lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan oleh seorang maestro tarling asal Cirebon, H. Abdul Adjib. Lagu ini memang sangat terkenal di kalangan lagu tarling yang tentu sudah tak asing lagi bagi para pecinta lagu daerah, khususnya Jawa Barat. Saking familiarnya, lagu ini juga banyak diajarkan di sekolah-sekolah dalam mata pelajaran seni dan kebudayaan.

Akeh wong padha kedanan masakan
Akeh wong padha kelingan pelayan
Ora klalen kesopanan ning sekabeh lelangganan

Yen balik tas jalan-jalan mingguan
Mumpung bae tas gajian kaulan
Warung Pojok go ampiran etung-etung ke kenalan
Tobat dhendhenge emi rebuse,
Sega gorenge dhaginge gedhe gedhe

Adhuh kopie, tobat bukete
Adhuh manise persis kaya pelayane
Pura-pura mata mlirik meng dhuwur
Padhahal ati ketarik lan ngawur
Nginum kopi mencok nyembur
Kesebab nyasar meng cungur

Tobat dhendhenge emi rebuse
Sega gorenge dhaginge gedhe gedhe
Adhuh kopie tobat bukete
Adhuh manise persis kaya pelayane

H. Abdul Adjib sendiri sebagai pencipta lagu ini, merupakan salah satu seniman tarling yang sangat berpengaruh. Lagu-lagunya banyak digemari masyarakat, khususnya para pecinta lagu tarling. Bahkan, salah satu karya terbaiknya pernah diaransemen oleh maestro karawitan besar semacam Atot Arosoma, Benny Corda, dan Mus Mualim. Karena karya-karyanya yang luar biasa, H. Abdul Adjib juga pernah memperoleh penghargaan di bidang seni dari Gubernur Jawa Baratmasa itu, tahun 2004.





20

 

12)  Talak Tilu

Talak Tilu memiliki arti “Talak Tiga” yang diciptakan oleh Hj.Mimin Suwanda bersama gurp Jaipongan yang bernama SUWANDA GRUP pada tanggal 7 Maret 1977 silam.

Mana nyeri nyeri nyeri teuing
Ceurik ati di tambelarkeun
Henteu beunang ku disabaran

Aduh alah ieung
Tega teh teuing

Indit sore kurunyungna subuh
Abdi tunduh mukakeun tulak
Batin nyeri ceurik sorangan
Aduh alah ieung
Tega teh teuing

Nyeri-nyeri-nyeri moal beunang diubaran
Kajeun tutumpuran paeh ge teu panasaran
Meungpeung ngora keneh
Meungpeung urang can batianPek geura serahkeun
Talak tilu sakalian

Henteu butuh lalaki curaling
Boga rasa sok ieu aing
Henteu robah teu eling-eling
Aduh alah ieung
Tega teh teuing

Lagu ini menceritakan tentang sakitnya seorang perempuan yang harus rela di talak dan bercerai dengan suaminya, walaupun dalam hatinya dia tidak mau berpisah tetapi apalah daya ini jalan yang terbaik untuk hubungannya. Perempuan ini merasakan sakitnya dikhianati laki-laki dan merasa laki-laki ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi.





21

 

13)  Panon Hideung

Panon Hideung merupakan lagu daerah ciptaan komposer nasional asal Betawi, Ismail Marzuki di tahun 1936-1937. Oleh Marzuki, lagu ini diadaptasi dari lagu Ochi Chernye asal Russia dan menjadi penonggak kemunculan musik pop-Sunda pertama, meskipun nadanya diambil dari lagu luar negeri.

Panon hideung pipi koneng
Irung mancung Putri Bandung
Putri saha di mana bumina
Abbi reseup kaanjeunna

Siang wengi kaimpi-impi
Hate abdi sara redih
Teuemut dahar
Teuemut nginum
Emut kanu geulis
Panon Hideung

Panon Hideung sendiri menceritakan tentang sosok Miss Eulis, mojang Parahiyangan berdarah Sunda-Arab yang membuat Ismail Marzuki jatuh cinta. Ia melukiskan sosok Miss Eulis dengan mata hitam yang indah, hidung macung, dan kulit kuning langsat.

14)  Sabilulungan

Dalam Bahasa Indonesia, Sabilulungan berarti “Kebersamaan”. Sebagaimana dengan judulnya, lagu ini memang berisi seputar kebersamaan, gotong royong, dan mengajak siapapun untuk menjaga rasa persatuan itu sendiri.

Sabilulungan…dasar gotong royong
Sabilulungan…sifat silih rojong
Sabilulungan…genteng ulah potong
Sabilulungan..persatuan tembong

Tohaga rohaka
Teguh rengkuh perbawa sabilulungan
Satia…sajiwa
Segut singkil ngabasmi pasalingsingan





22

 

Sabilulungan… hirup sauyunan
Sabilulungan…silih pikaheman
Sabilulungan..nulung tinulungan
Sabilulungan..kukuh persatuan

Santosa samapta, Teuneung ludeung ngajaring kawibawaan
Saihwan sapaham
, Nagri nanjung berekah sabilulungan

Sabilulungan…dasar gotong royong
Sabilulungan…sifat silih rojong
Sabilulungan…genteng ulah potong
Sabilulungan..persatuan tembong

Lagu Sabilulungan sendiri diciptakan oleh seorang seniman Sunda bernama Koko Koswara, atau yang biasa dipanggil dengan nama Mang Koko. Lewat lirik lagu tersebut, tersirat makna bahwa kebersamaan dan persatuan yang telah menjadi simbol bangsa Indonesia ini merupakan hal yang semestinya wajib dijaga dan dilestarikan.

15)  Karatangan Pahlawan

Lagu Karatangan Pahlawan diciptakan oleh H. Koko Koswara. Makna lagu ini secara umum adalah mengambarkan sifat nasionalisme seorang pahlawan yang tekadnya bulat dalam merebut kemerdekaan. Pahlawan dalam lagu ini dikisahkan pantang mundur sebelum kemerdekaan dicapai. Ia rela mengorbankan kepentingan pribadinya dan terus berjuang demi kemerdekaan dengan ikhlas dan ridho tanpa mengharap balasan. 

Teu hon cewang sumoreang
tekadna pahlawan Bangsa
Cadu mundur pantrang mulang
mun maksud ta can laksana
Berjuang keur lemah cai
lali rabi tur tega pati
Ta ya basa menta pamulang tarima ikhlas
rido keur korban merdeka

Sinatria dana laga
bela Bangsa jeung Nagara
Dibarengan tekad suci
berjuang keur lemah cai
Teu ngingetkeun ka dirina
asal Nagri, Bangsa waluya
Bisa jembar merdeka mukti wibawa
jasa tujuan pahlawan Bangsa





23

 

16)  Tanah Sunda

Tanah Sunda merupakan lagu daerah Jawa Barat ciptaan Mang Koko (Koko Koswara) yang juga dikembangkan di Kabupaten Majalengka. inti dari lagu ini menceritakan tentang kekayaan Tanah Sunda dan nasihat kepada masyarakat untuk senantiasa merawatnya dengan baik.

Tanah sunda wibawa
Gemah ripah tur endah
Nu ngumbara, suka betah
Orang sunda sawawa
Sing toweksa perceka
Nyangga darma, anu nyata

Seweh pajajaran
Mungga tong kasmaran
Sing tuladen, jeung rumasa
Miara pakaya, memang sawajibna
Geten titen, rumawat tanah pusaka

Lagu ini rupanya memiliki banyak fungsi sekaligus yang terbagi menjadi: fungsi individu, fungsi hiburan, sekaligus fungsi pendidikan. Sebagai individu, Mang Koko Koswara lewat lagu ini ingin menyampaikan isi hatinya kepada masyarakat untuk senantiasa merawat tanah pusaka Sunda ini.

Sebagai media hiburan, Tanah Sunda di masanya juga sering disiarkan di banyak stasiun radio Sunda seperti: Duta FM, Angkasa FM, Raka FM, dan sebagainya. Selain itu, lagu ini juga digunakan sebagai lagu penyambut tamu, agar para tamu terpukau dengan kekayaan Tanah Sunda beserta keseniannya. Terakhir sebagai media pendidikan, lagu Tanah Sunda juga mengandung pesan moral berupa kewajiban dan kecintaan terhadap Tanah Padjadjaran.





24

 

17)  Sumedang Tandang

Lagu ini merupakan lagu asli dari daerah Sumedang yang menceritakan keindahan dan keadaan daerah Sumedang. 

Dangiang Sumedang tandang ngahudag galura juang

Insun medal jati diri walagri pangeusi nagri

Natar gelar nutur galur luluhur ti dayeuh luhur

Tampomas cadas pangeran jadi tangtung kateguhan

Sumedang tandang, tartib aman nyambuang dangian

Sumedang tandang, torta gawe udagan nanjung gumilang

Sumedang, Sumedang, Sumedang tandang

Dangiang Sumedang tandang ngahudag galura juang

Insun medal di…ri… walagri pangeusi nagri

Natar gelar nutur galur luluhur dayeuh luhur

Luluhur dayeuh luhur Ja…lan.. tangtung ka teguhan, kateguhan tangtungan

Sumedang tandang tartib aman nyambuang dangiang

Sing nyambuang dangiang Sumedang tandang, la..na..ma..jang..

Mangka lana mangka manjang mangka nanjung

Mangkalangan, narawangan keur Sumedang tandang

Tandang juang,galura juang

Insun diri walagri pangeusi nagri

Natar gelar nutur galur luluhur dayeuh luhur

Luluhur dayeuh luhur ja..lan.. tangtung kateguhan,kateguhan tangtungan

Sumedang tandang, a..man dangiangan sing nyambuang dangiang

Sumedang tandang,la..na..man..jang..

Mangka lana mangka manjang mangka nanjung

Mangkalangan, narawangan keur Sumedang tandang

18)  Nenun

Untuk lagu ini, makna dan penciptanya belum dapat saya temukan. Berikut lirik lagunya.

Tenun lagu bertenun tenun kain celupan Batu Bara
Ada kain bersulam sutera ada kain warna kesumba
Ada kain bermanik perada jenis kain berbagai macam ada





25

 

19)  Sasalimpetan

Sasalimpetan adalah lagu permainan Sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak ketika memainkan permainan Sasalimpetan.

Sasalimpetan
Jajahan aing nu panjang héy! héy!
Saha nu Panjang

20)  Pim Pom Pilem

Pim Pom Pilem merupakan lagu permainan Sunda yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak untuk mengundi sesuatu. Dalam permainannya, akan ditunjuk salah seorang anak menjadi semacam pemimpin. Pemimpin yang telah ditunjuk ini lalu mengepalkan tangan kirinya kemudian diletakkan di tengah kumpulan.

Anak-anak yang lain kemudian menirukan si pemimpin tadi mengepalkan tangan kanannya masing-masing dan meletakkannya di tengah kumpulan. Lalu, si pemimpin meletakkan tangannya lagi ke kepalan tangan-tangan yang lain sambil menyanyikan lagu Pim Pom Pilem bersama-sama.

Pim-pom pilem jabésé
Sédan beureum ti Jogja
Batu ngampur dikempis
Pisang cau karonéng
Néngtét bujal di gunung
Nungtun sapi keur depa
Parahuna tiguling





26 


BAB III

PENUTUP

 

3.1.  Kesimpulan

Musik dan lagu daerah adalah warisan kesenian yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Musik daerah juga musik tradisional, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-temurun oleh nenek moyang. Alat musik daerah ini merupakan suatu ciri khas sebuah daerah maupun bangsa. Maka menjaga, memelihara, dan melestarikan budaya dengan alat-alat musik daerah merupakan kewajiban dari setiap individu. Dengan kata lain, kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat musik tradisional juga dapat dikolaborasikan dengan alat modern seperti EDM yang tak kalah menarik untuk disaksikan adar lebih menarik minat generasi baru.

 

DAFTAR PUSTAKA

·         https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu

·         https://id.wikipedia.org/wiki/Musik

·         https://bagiilmunei.blogspot.com/2017/08/makalah-karya-seni-musik-tradisional.html

·         https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu_daerah

·         https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-lagu-daerah-dan-asalnya-membentuk-karakter-bangsa-kln.html?page=2

·         https://brainly.co.id/tugas/28690233

·         https://brainly.co.id/tugas/11865545

·         https://brainly.co.id/tugas/29863536

·         https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/top-10/15723-10-alat-musik-tradisional-sunda-ini-mulai-populer-di-kalangan-muda-sukabumi

·         https://gasbanter.com/lagu-daerah-jawa-barat

·         https://id.wikipedia.org/wiki/Manuk_Dadali#:~:text=Manuk%20Dadali%20artinya%20burung%20Garuda,terutama%20dalam%20siaran%20radio%20RRI

·         https://budaya-indonesia.org/Sumedang-Tandang

·         https://lagudaerah.id

·         https://budaya-indonesia.org



27

KARYA ILMIAH MUSIK DAN LAGU DAERAH SUNDA

KARYA ILMIAH MUSIK DAN LAGU DAERAH SUNDA         OLEH : TRIANISA MAYANGSARI (11520060)     FAKULTAS PSIKOLOGI PR...